BANDAR LAMPUNG, PBSI – Raihan prestasi kembali ditorehkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang meraih capaian Response Rate 100% pada pelaksaan Tracer Study yang dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Karier dan Kewirausahaan (UPT PKK/CCED) Universitas Lampung Tahun 2024.
“Saya izin berbagi informasi perolehan sertifikat Penghargaan dari Ibu Rektor Universitas Lampung untuk Capaian Kinerja Prodi PBSI berkenaan dengan tracer study. PBSI merain respons rate 100%, artinya tiap lulusan terlcak dan turut dalam berpartisipasi dalam tracer study,” terang Ketua Program Studi PBSI Dr. Eka Sofia Agustina, M.Pd.
Atas raihan ini Universitas Lampung melalui CCED memberikan insentif atau hadiah bagi program studi PBSI sebesar Rp 3.300.000,00.
“Terima kasih Ibu dan Bapak dosen semua, bersinergi dan berkolaborasi untuk meng-UNGGUL-kan Prodi PBSI dari capain demi capaian. Sehat senantiasa untuk kita semua,” terangnya bahagia.
Sebagai apresiasi atas raihan tersebut, lulusan Doktor Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung ini berencana akan mengalokasikan sebagian dana yang didapat untuk pembelian perlengkapan tenis meja.
“Insya Allah, mohon izin dana tersebut akan dialokasikan pembelian meja tenis agar kita bisa bekerja dan berolahraga dengan sehat dan bahagia, ibu dan bapak,” ungkap Eka Sofia.
Sepert dikethaui capaian IKU-1 Unila dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2023 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Terakhir, IKU-1 Unila mampu melampaui gold standard dengan mencapai 91% pada tahun 2023.
Capaian ini tentunya tidak terlepas dari kerja keras semua sivitas akademika Unila baik prodi, fakultas, dan khususnya UPT PKK atau CCED yang bertanggung jawab atas pencapaian IKU-1 Unila. Capaian IKU-1 dihitung dari hasil tracer study yang dilaporkan Unila ke kementerian.
Capaian IKU-1 menunjukkan kualitas lulusan yang dihasilkan setiap prodi jenjang diploma dan sarjana di Unila. Kualitas ujian diukur melalui persentase lulusan yang bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi sesuai kriteria yang ditetapkan.
Namun demikian, seberapa hebat lulusan yang dihasilkan prodi tidak akan pernah memberikan kontribusi pada pencapaian IKU Unila jika lulusan tersebut tidak berpartisipasi dalam kegiatan tracer study .
Oleh karena itu, sangat penting bagi semua prodi jenjang diploma dan sarjana yang ada di Unila untuk memastikan lulusannya mengisi kuisioner tracer study yang menyiapkan CCED. Pelaksanaan tracer study yang dikelola CCED tidak hanya berkontribusi pada pencapaian IKU-1 Unila tetapi juga berkontribusi pada ketersediaan data alumni ketika prodi melakukan reakreditasi.
“Tracer study merupakan langkah strategi untuk mendapatkan informasi akurat mengenai relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan pasar kerja. Maka diharapkan lulusan dan prodi aktif mengejari isian ini,” terang Wakil Rektor Bidang Akademik Prof.Dr.Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., MT. pada gelaran sosialisasi Pelaksaan CCED di Program Studi di Golden tulis, Rabu (4 Desember 2024).
Pemusatan tracer study di tingkat universitas dilakukan atas tuntutan borang akreditasi baik BAN PT maupun lembaga akreditasi mandiri yang menyatakan, pelaksanaan tracer study harus dilakukan di tingkat universitas. (*)
Editor: Heru Prasetyo
