Target 10 Prodi Unggul, FKIP Unila Gelar Workshop dan Simulasi Penilaian Akreditasi LAMDIK

0
116

Unit Penjaminan Mutu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar Workshop dan Simulasi Penilaian Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (LAMDIK). Kegiatan ini berlangsung di Aula A FKIP Unila pada tanggal 5 Januari 2024. Workshop ini dihadiri oleh tim penjaminan mutu FKIP, para TPMPS serta menghadirkan narasumber dari Universitas Sebelas Maret, Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP Unila, Prof. Dr. Sunyono, M.Si., menyampaikan pentingnya persiapan yang matang dalam menghadapi proses akreditasi. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di FKIP Unila, dan salah satu langkah penting adalah melalui proses akreditasi. Target kita adalah 10 program studi mendapatkan akreditasi unggul,” ujar Prof. Dr. Sunyono.

Narasumber dari Universitas Sebelas Maret, Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., memberikan pemahaman mendalam terkait proses penilaian akreditasi LAMDIK. Workshop ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami tata cara penilaian, kriteria yang dinilai, dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam rangka mendapatkan akreditasi yang unggul.

“Penilaian dari LAMDIK tidak hanya melibatkan aspek kurikulum, tetapi juga melibatkan berbagai aspek lainnya, termasuk evaluasi diri, penyusunan dokumen, dan kontrol terhadap perangkat pembelajaran. Dengan persiapan yang matang, kita dapat mengoptimalkan peluang untuk meraih akreditasi unggul,” ungkap Dr. Muhammad Rohmadi.

Dalam workshop ini, peserta juga diberikan tips dan panduan dalam menyusun Data Kuantitatif Program Studi (DKPS) serta melakukan evaluasi diri sesuai aturan LAMDIK. Tapi satu hal yang ditegaskan oleh Rohmadi adalah upaya untuk menjaga budaya mutu, dimulai dari monev pembelajaran, monev internal, hingga audit mutu yang dilaksanakan oleh penjaminan mutu. Sehingga jika itu berjalan, akreditasi bukan kerja yang melelahkan.

Dekan FKIP Unila menekankan bahwa proses akreditasi bukan hanya tentang memenuhi persyaratan minimum, tetapi lebih kepada upaya untuk mencapai standar yang unggul. “Melalui evaluasi diri yang komprehensif, kita dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan prodi-prodi di FKIP Unila. Tim Penjaminan Mutu FKIP harus bekerja keras untuk memastikan bahwa semua persyaratan akreditasi dipenuhi dengan baik,” tambah Prof. Dr. Sunyono.

Workshop juga menyoroti peran Tim TPMF (Tim Penjaminan Mutu Fakultas) dalam mengontrol LED (Laporan Evaluasi Diri) dan aspek-aspek lainnya sesuai panduan yang telah ditetapkan oleh LAMDIK. Keberhasilan FKIP Unila dalam meraih akreditasi unggul diharapkan dapat menjadi prestasi yang membanggakan bagi fakultas dan universitas.

LEAVE A REPLY